LAPORAN LEMBAR KERJA SISWA
PRAKTIKUM MENGUJI LARUTAN ASAM BASA
MENGGUNAKAN INDIKATOR ALAMI
Oleh:
Hanami Asri Giri Made ( 16 )
Putu Mila Romana Dewi ( 25 )
Putra Utama Nyoman
( 29 )
Sai Sankara Pratika ( 30 )
Winda Kerti Kusumayani Ni Luh Putu (
34 )
Yunitha Dewi Ni Luh Putu (
36 )
SMA NEGERI 1 SINGARAJA
JALAN PRAMUKA NO. 4 SINGARAJA –
BALI
TELEPON:
(0362) 2214
LEMBAR
KERJA SISWA
I.
JUDUL :
Menguji Larutan Asam Basa Menggunakan Indikator Alami
II.
TUJUAN :
2.1 Untuk
mengetahui larutan yang di uji termasuk asam, basa, atau netral dengan
menggunakan indikator alami
2.2 Untuk
mengetahui perubahan warna yang terjadi pada beberapa ekstrak yang alami
III.
LANDASAN TEORI :
Indikator adalah suatu senyawa yang
dapat memberikan warna berbeda dalam suasana yang berbeda misalnya lakmus yang
dalam suasana asam berwarna merah sedangkan dalam suasana basa berwarna biru.
Disekitar kitaa terdapat beberapa zat warna alaminya yang dapat digunakan
sebagai indikator seperti kunyit, ekstrak daun mahkota bunga berwarna dengan
syarat dapat mengalami perubahan warna dalam suasana yang berbeda. Dengan
indikator, kita dapat menentukan suatu larutan bersifat asam, basa atau
netral.
Asam secara umum merupakan
senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan denga pH
lebih kecil dari 7. asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton(ion H+)
kepada zat lain (yang disebutbasa), atau dapat menerima pasangan electron bebas
dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan
untuk membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat. Secara umum,
asam memiliki sifat sebagai berikut:
1. Masam ketika dilarutkan dalam air.
2. Asam terasa menyengat bila disentuh, dan dapat
merusak kulit, teruma bila asamnya asam pekat.
3. Asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu
korosif terhadap logam.
4. Asam, walaupun tidak selalu ionic merupakan cairan
elektrolit.
Basa adalah zat-zat yang dapat
menetralkan asam. Secara kimia, asam dan basa saling berlawanan. Basa yang
larut dalam air disebut alkali. Jika zat asam menghasilkan ion hidrogen (H+)
yang bermuatan positif, maka dalam hal ini basa mempunyai arti sebagai berikut.
maka ketika suatu senyawa basa di larutkan ke dalam air, maka akan terbentuk
ion hidroksida (OH-) dan ion positif menurut reaksi sebagai berikut. Ion
hidroksida (OH-) terbentuk karena senyawa hidroksida (OH) mengikat satu
elektron saat dimasukkan ke dalam air. Secara umum, asam memiliki sifat
sebagai berikut:
1. Kaustik
2. Rasanya pahit
3. Licin seperti sabun
4. Ph nya lebih dari air suling
5. Mengubah lakmus merah menjadi biru
6. Dapat menghantarkan arus listrik
a. Indikator asam dan basa
Dalam laboratorium kimia, indikator
asam-basa yang biasa di gunakan adalah indikator buatan dan indikator alami,
Berikut ini penjelasan tentang indikator asam-basa buatan dan indikator
asam-basa alami.
b. Indikator Buatan
Indikator buatan adalah indikator
siap pakai yang sudah dibuat di laboratorium atau pabrik alat-alat kimia.
Contoh indikator buatan adalah kertas lakmus yang terdiri dari lakmus merah dan
lakmus biru, kertas lakmus kertas yang diberi senyawa kimia sehingga akan
menunjukkan warna yang berbeda setelah dimasukkan pada larutan asan maupun
basa. Warna kertas lakmus akan berubah sesuai dengan larutannya. Perubahan
warna yang mampu dihasilkan oleh kertas lakmus sebenarnya disebabkan karena
adanya orchein (ekstrak lichenes) yang berwarna biru di dalam kertas lakmus.
Kertas lakmus biru pada larutan
yang bersifat basa akan tetap. Apabila kertas lakmus merah dimasukkan kedalam
larutan yang bersifat asam, warnanya akan tetap merah karena lakmus merah
memang merupakan orchein dalam suasana asam. Sedangkan, apabila kertas lakmus
merah ditambahkan larutan yang bersifat basa, maka orchein yang berwarna biru
akan kembali terbentuk. Begitu sebaliknya.
c. Indikator Alam
Indikator alam merupakan
bahan-bahan alam yang dapat berubah warnanya dalam larutan asam, basa, dan
netral. Indikator alam yang biasanya dilakukan dalam pengujian asam basa adalah
tumbuhan yang berwarna mencolok, berupa bunga-bungaan, umbi-umbian, kulit buah,
dan dedaunan.
Perubahan warna indikator
bergantung pada warna jenis tanamannya, misalnya kembang sepatu merah di dalam
larutan asam akan berwarna merah dan di dalam larutan basa akan berwarna hijau,
kol ungu di dalam larutan asam akan berwarna merah keunguan dan di dalam
larutan basa akan berwarna hijau dan lain – lain.
IV.
ALAT DAN BAHAN :
4.1
Alat :
1. Satu
buah cobek batu
2. Lima
buah gelas plastik
3. Satu
lembar kain
4. Satu
buah pipet
4.2.
Bahan:
1. Air
sabun
2. Air
cuka
3. Air
atau aquades
4. Ekstrak
bunga pacar galuh
5. Ekstrak
bunga gemitir
6. Ekstrak
bunga anggrek
7. Ekstrak
bunga jepun
8. Ekstrak
bunga jepun jepang
9. Ekstrak
Bungan kembang kertas
V.
PROSEDUR KERJA
1. Bahan-bahan
yang akan di uji dihaluskan dengan cobek batu , jika sudah halus ditambahkan
sedikit air, lalu bahan diekstrak dan dipisahkan ampasnya
2. Larutan
cuka dan air sabun disediakan.
3. Larutan
cuka diteteskan sebanyak 4 tetes dengan pipet kedalam gelas plastik , lalu di
ulangi kembali dengan cuka.
4. Bahan-bahan
yang telah diekstrak diteteskan sebanyak 3 tetes kedalam air sabun dan cuka yang
ada pada gelas plastik, pada bahan-bahan yang lain dilakukan hal yang sama.
5. Perubahan
warna dicatat dan diamati
VI.
HASIL PENGAMATAN
Larutan Ekstrak
|
Perubahan Warna Pada Larutan Ekstrak
|
||
Awal
|
Air Sabun
|
Cuka
|
|
Bunga pacar
galuh
|
Merah tua
|
Jingga
|
Merah
|
Bunga gemitir
|
Jingga
|
Kuning
|
Jingga
|
Bunga anggrek
|
Ungu
|
Coklat
|
Merah bata
|
Bunga jepun
|
Kuning
|
Kuning
|
Jingga
|
Bunga jepun
jepang
|
Coklat
|
Jingga
|
Jingga
|
Bunga kembang
kertas
|
Merah
|
Pink
|
Merah
|
VII.
PEMBAHASAN
Telah disebutkan bahwa asam
mempunyai rasa asam, sedangkan basa mempunyai rasa pahit. Namun begitu, tidak
dianjurkan untuk mengenali asam dan basa dengan cara mencicipinya, sebab banyak
diantaranya yang dapat merusak kulit (korosif) atau bahkan bersifat racun.
Asam dan basa dapat dikenali
dengan menggunakan zat indikator alami, yaitu zat yang memberi warna berbeda
dalam lingkungan asam dan lingkungan basa (zat yang warnanya dapat berubah saat
berinteraksi atau bereaksi dengan senyawa asam maupun senyawa basa). Seperti pada percobaan yang telah di lakukan memperoleh hasil
sebagai berikut:
1. Pengujian menggunakan air sabun
Pada pengujian ekstrak bunga pacar galuh yang ditambah air sabun
menghasilkan perubahan warna merah. Pada pengujian ekstrak bunga gemitir yang
ditambah cuka menghasilkan perubahan warna jingga. Pada pengujian ekstrak bunga
anggrek yang ditambah cuka menghasilkan
perubahan warna merah Bata. Pada pengujian ekstrak bunga jepun yang ditambah
air sabun menghasilkan perubahan warna kuning.Pada pengujian ekstrak bunga
jepun jepang yang ditambah air sabun menghasilkan perubahan warna jingga. Pada
pengujian ekstrak bunga kembang kertas yang ditambah air sabun menghasilkan
perubahan warna pink. Hal ini menunjukkan bahwa air sabun bersifat basa.
2. Pengujian menggunakan cuka
Pada pengujian ekstrak bunga pacar galuh yang ditambah cuka menghasilkan perubahan warna merah. Pada
pengujian ekstrak bunga gemitir yang ditambah cuka menghasilkan perubahan warna
jingga. Pada pengujian ekstrak bunga anggrek yang ditambah cuka menghasilkan
perubahan warna merah bata. Pada pengujian ekstrak bunga jepun yang ditambah cuka
menghasilkan perubahan warna jingga.Pada pengujian ekstrak bunga jepun jepang
yang ditambah air sabun menghasilkan perubahan warna jingga. Pada pengujian
ekstrak bunga kembang kertas yang ditambah cuka menghasilkan perubahan warna merah.
Hal ini menunjukkan bahwa air sabun bersifat asam.
VIII. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan diatas dapat
disimpulkan bahwa masing-masing ekstrak dari bahan alami yang telah diuji
coba dapat menunjukan sifat larutan yang ditetesi, hal ini dapat ditunjukan
dengan adanya perubahan warna dasar dari masing-masing ekstrak.
Perubahan warna:
Dari hasil uji coba diatas, umumnya
larutan yang bersifat asam menghasilkan warna kuning, merah atau jingga atau
warna yang lebih muda dari warna awal. Sedangkan larutan yang bersifat basa umumnya
menghasilkan warna coklat atau kuning.
Indikator cuka, merupakan asam sedangkan
indikator air sabun, adalah basa. Ekstrak yang cocok sebagai penguji indikator
adalah bunga yang berwarna merah dan ungu karena mengalami perubahan
warna yang mencolok.
IX.
DAFTAR PUSTAKA
Dianti, Vera. 2014. Indikator Asam Basa Alami. http://veradianti.blogspot.com/2014/05/indikator-asam-basa-alami.html.
Diakses pada
tanggal 15 Januari 2015.
Kusumawardani, Niken. 2013. Laporan Praktikum Kimia. http://coretankinamori.blogspot.com/2013/02/laporan-praktikum-kimia_2.html. Diakses pada tanggal 15 Januari 2015.
Widjojo, Charlotte. 2013. Laporan Praktikum Kimia Menguji Larutan
Asam Basa Menggunakan Indikator Alami. https://www.academia.edu/4893859/LAPORAN_PRAKTIKUM_KIMIA_MENGUJI_LARUTAN_ASAM_BASA_MENGGUNAKAN_INDIKATOR_ALAM. Diakses pada tanggal 15 Januari 2015.
Download Full Laporan
0 comments:
Posting Komentar