Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa Scheppend: Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa

Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa

| Selasa, 03 Februari 2015
LAPORAN LEMBAR KERJA SISWA
PRAKTIKUM TITRASI ASAM BASA
logo smansa.jpg





Oleh:
*      Hanami Asri Giri Made                                  ( 16 )
*      Putu Mila Romana Dewi                                ( 25 )
*      Putra Utama Nyoman                                    ( 29 )
*      Sai Sankara Pratika                                         ( 30 )
*      Winda Kerti Kusumayani Ni Luh Putu          ( 34 )
*      Yunitha Dewi Ni Luh Putu                            ( 36 )
 






SMA NEGERI 1 SINGARAJA
JALAN PRAMUKA NO. 4 SINGARAJA – BALI
TELEPON: (0362)  2214

LEMBAR KERJA SISWA
I.                   JUDUL     : Titrasi Asam Basa
II.                TUJUAN  :
2.1  Siswa mampu merancang dan melakukan percobaan titrasi untuk menentukan konsentrasi asam atau basa.
2.2  Siswa mampu menentukan indikator yang tepat digunakan untuk titrasi asam dan basa.
2.3  Siswa mampu menghitung kadar zat dari data percobaan.
2.4  Siswa mampu manyimpulkan hasil percobaan.
2.5  Siswa mampu  membuat grafik titrasi dari data hasil percobaan.
III.             LANDASAN TEORI      :
Titrasi merupakan suatu metode untuk menentukan kadar suatu zat dengan menggunakan zat lain yang sudah diketahui konsentrasinya. Zat yang akan ditentukan kadarnya disebut sebagai “titrant” dan biasanya diletakan di dalam Erlenmeyer, sedangkan zat yang telah diketahui konsentrasinya disebut sebagai “titer” dan biasanya diletakkan di dalam “buret”. Baik titer maupun titrant biasanya berupa larutan.
Titrasi asam basa melibatkan asam maupun basa sebagai titer ataupun titrant. Kadar atau konsentrasi asam basa larutan dapat ditentukan dengan metode volumetrik dengan teknik asam basa. Volumetri adalah teknik analisis kimia kuantitatif untuk menetapkan kadar sampel dengan pengukuran volume larutan yang terlibat reaksi berdasarkan kesetaraan kimia. Kesetaraan kimia ditetapkan melalui titik akhir titrasi yang diketahui dari perubahan warna indikator dan kadar sampel ditetapkan melalui perhitungan berdasarkan persamaan reaksi. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi asam basa (netralisasi). Larutan yang konsentrasinya sudah diketahui disebut larutan baku. Kadar larutan asam ditentukan dengan menggunakan larutan basa dan sebaliknya Titrant ditambahkan titer sedikit demi sedikit sampai mencapai keadaan ekuivalen.
Pada saat titik ekuivalen ini maka proses titrasi dihentikan, kemudian kita mencatat volume titer yang diperlukan untuk mencapai keadaan tersebut. Dengan menggunakan data volume titrant, volume dan konsentrasi titer maka kita bisa menghitung kadar titrant. Titik ekuivalen adalah titik ketika asam dan basa tepat habis bereaksi dengan disertai perubahan warna indikatornya.
Ada dua cara umum untuk menentukan titik ekuivalen pada titrasi asam basa. Yaitu yang pertama memakai pH meter untuk memonitor perubahan pH selama titrasi dilakukan, kemudian membuat plot antara pH dengan volume titrant untuk memperoleh kurva titrasi. Titik tengah dari kurva titrasi tersebut adalah “titik ekuivalent. Dan yang kedua memakai indikator asam basa. Indikator ditambahkan pada titrant sebelum proses titrasi dilakukan. Indikator ini akan berubah warna ketika titik ekuivalen terjadi, pada saat inilah titrasi kita hentikan. Pada umumnya cara kedua dipilih disebabkan kemudahan pengamatan, tidak diperlukan alat tambahan, dan sangat praktis.
Indikator yang dipakai dalam titrasi asam basa adalah indikator yang perbahan warnanya dipengaruhi oleh pH. Penambahan indikator diusahakan sesedikit mungkin dan umumnya adalah dua hingga tiga tetes.

IV.             ALAT DAN BAHAN      :

4.1 Alat :
1.      Satu buah buret
2.      Dua buah erlenmayer
3.      Dua buah gelas kimia
4.      Satu buah pipet tetes
5.      Satu buah gelas ukur
6.      Satu buah pipet volume
4.2. Bahan:
1.      Latutan NaOH 0,1 M
2.      Larutan HCL
3.      Larutan indikator fenolftalein

V.                PROSEDUR KERJA
1.      10 mL larutan HCL dan 3 tetes indikator fenolftalein dimasukkan kedalam Erlenmeyer.
2.      Larutan NaOH diisikan kedalam buret hingga garis 0 mL.
3.      Larutan HCL ditetesi dengan NaOH.
4.      Saat terjadi perubahan warna menjadi merah muda penetesan dihentikan.
VI.             HASIL PENGAMATAN
NO
Volume HCL
Volume NaOH yang digunakan
1
10 mL
15 mL
2
10 mL
13 mL
3
10 mL
14 mL

VII.          PEMBAHASAN
Reaksi yang terjadi antara HCl dengan NaOH adalah sebagai berikut HCl(aq) + NaOH(aq)              NaCl(aq) + H2O(l)
Pada standarisasi NaOH terhadap larutan HCl indikator yang digunakan adalah fenolftalin, pada saat indikator ditambahkan warna larutan tetap bening, setelah dititrasi dengan larutan NaOh sebanyak 15 ml pada percobaan pertama, 13 mL pada percobaan kedua, dan 14 mL pada percobaan ketiga larutan berubah warna menjadi warna merah muda. Perubahan warna pada larutan disebabkan oleh resonansi isomer elektron. Berbagai indikator mempunyai tetapan ionisasi yang berbeda, sehingga menunjukan warna pada range pH yang berbeda. Indikator fenolftalin adalah indikator yang dibuat dengan kondensasi anhidrida fthalein  dengan fenol.
Memakai indikator asam basa, indikator ditambahkan 3 tetes pada nitran sebelum proses titrasi dilakukan. Indikator ini akan berubah warna ketika titik ekivalen terjadi. Pada saat inilah titrasi dihentikan.
Pada percobaan pertama perubahan warna yang terjadi lebih pekat dibandingkan perubahan warna pada percobaan kedua dan ketiga sedangkan perubahan warna yang paling tidak pekat adalah pada percobaan kedua.
Perubahan warna tidak diharapkan tidak terlalu muda dan juga terlalu pekat. Agar mendapatkan hasil titrasi yang maksimal. Warna yang cocok adalah warna tengah. Tidak terlalu muda dan tidak terlalu pekat.
VIII.       PERTANYAAN
1.      Tentukan volume NaOH rata-rata yang digunakan?
2.      Tentukan jumlah mol NaOH yang digunakan?
3.      Tuliskan persamaan reaksi dari titrasi asam basa pada praktikum ini! Tentukan jumlah mol HCL berdasarkan perbandingan koefisien!
4.      Buatlah kesimpulan dari kegiatan yang tealh kamu lakukan bersama kelompokmu!
5.      Buat kurve titrasinya (dengan kertas grafik)!
6.      Tentukan kadar konsentrasi yang terkandung dalam cuka yang di jual di pasaran?
IX.             JAWABAN PERTANYAAN
1.      Volume rata-rata = V1+V2+V3
3
= 15+13+14
3
= 14 mL
2.      Vb . Mb . b=
14. 0,1 . 1 = 1,4 mmol


3.      HCl(l)  +  NaOH(l)                           NaOH(l)  +  H2O(l)
    Jumlah mol HCl : NaOH
                           1    :     1
                          X    :     1,4
                          X = 1,4 mmol

     HCl(l)  +  NaOH(l)                           NaOH(l)  +  H2O(l)
           X            1,4

4.      Kadar atau konsentrasi HCl (asam) dapat ditentukan melalui proses titrasi, yaitu dengan mereaksikan HCl (titrat) yang ditambahkan 3 tetes indikator PP dengan NaOH (titran). Titrasi harus dihentikan bila larutan HCl yang dicampurkan dengan 3 tetes indikator berubah warna dari bening menjadi merah muda. Volume NaOH yang digunakan akan mempengaruhi hasil konsentrasi dari HCl tersebut, sehingga harus sangat berhati-hati melakukan praktikum ini. Stetlah volume NaOH (basa) diketahui, barulah konsentrasi HCl (asam) bisa dihitung.
5.     

 









6.      Vasam . Masam . a = Vbasa. Mbasa
10 . Masam         = 0,64 . 0,1
Masam           =  0,064
                            10
CH3COOH     = 0,064 . 60
                      = 3,84 gr

Kadar =
 

100%   = 0,4042%
 
               3.84
               950

X.                KESIMPULAN
Kadar atau konsentrasi HCl (asam) dapat ditentukan melalui proses titrasi, yaitu dengan mereaksikan HCl (titrat) yang ditambahkan 3 tetes indikator PP dengan NaOH (titran). Titrasi harus dihentikan bila larutan HCl yang dicampurkan dengan 3 tetes indikator berubah warna dari bening menjadi merah muda. Volume NaOH yang digunakan akan mempengaruhi hasil konsentrasi dari HCl tersebut, sehingga harus sangat berhati-hati melakukan praktikum ini. Stetlah volume NaOH (basa) diketahui, barulah konsentrasi HCl (asam) bisa dihitung.


XI.             DAFTAR PUSTAKA
Lena, Machgda. 2014. LAPORAN HASIL PENGAMATAN ( TITRASI ASAM BASA). http://daaldeeldool.blogspot.com/2013/03/laporan-hasil-pengamatan-titrasi-asam.html?m=l .Diakses pada tanggal 26 januari 2015.
Sari, Permata. 2014 . LAPORAN KIMIA TITRASI ASAM DAN BASA. http://permatasarinur.blogspot.com/2014/03/laporan-kimia-titrasi-asam-dan-basa.html. Diakses pada tanggal 26 januari 2015.

Suryani, Mita. 2013. LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA TITRASI ASAM-BASA.http://mitaita.blogspot.com/2013/03/laporan-praktikum-kimia-titrasi-asam.html?m=l . Diakses pada tanggal 26 januari 2015.


Download Laporan Full

0 comments:

Posting Komentar

Next Prev
▲Top▲