Scheppend Scheppend

Newest Post

LEGO Jurassic World-Black Box

| Kamis, 25 Juni 2015
Baca selengkapnya »
LEGO Jurassic World-Black Box - www.blackboxrepack.com
Developer:Traveller’s Tales
Publisher:Warner Bros Interactive Entertainment
Genre: Adventure
Platform:PC
Release Date:12 June 2015
Language:English
Media Size:4.98 GB
Suggested system requirements:Intel Core 2 Duo 2.4 GHz, 2 GB RAM, 256 MB GeForce 7600 GS/Radeon HD 1950 or better, 10 GB HDD, Windows XP(SP3)/Vista/7/8/8.1
Direct Download: Link 1 / Link 2

Screen Shoot
LEGO Jurassic World-Black Box

LEGO Jurassic World-Black Box

LEGO Jurassic World-Black Box

Posted by : Unknown
Date :Kamis, 25 Juni 2015
With 0comments
Tag :

Devil May Cry 4 Special Edition-Black Box

|
Baca selengkapnya »
Devil May Cry 4 Special Edition-Black Box - www.blackboxrepack.com
Developer:Capcom
Publisher:Capcom
Genre: Action
Platform:PC
Release Date:24 June 2015
Language:English
Media Size:4.61 GB
Suggested system requirements:Intel Core 2 Duo 2.4 GHz/AMD X2 2.8 GHz, 2 GB RAM, 512 MB GeForce 8800 GTS/Radeon HD 3850 or better, 27 GB HDD, Windows 7/8.1
Direct Download:  Link 1 / Link 2


Screen Shoot
Devil May Cry 4 Special Edition-Black Box

Devil May Cry 4 Special Edition-Black Box

Devil May Cry 4 Special Edition-Black Box

Posted by : Unknown
Date :
With 0comments
Tag :

Download Project Cars[Black BOX]

| Sabtu, 09 Mei 2015
Baca selengkapnya »
Project CARS-Black Box - www.blackboxrepack.com
Developer:Slightly Mad Studios
Publisher:Bandai Namco Entertainment
Genre: Racing
Platform:PC
Release Date:07 May 2015
Language:English
Media Size:12 GB
Suggested system requirements:Intel Core 2 Quad Q8400 2.66 GHz/AMD Phenom II X4 940 3.0 GHz, 4 GB RAM, 896 MB GeForce GTX 260/1 GB Radeon HD 5770 or better, 25 GB, Windows Vista/7/8
Download Link : Link 1 / Link 2

Screen Shot
Project CARS-Black Box

Project CARS-Black Box

Download Project Cars[Black BOX]

Posted by : Unknown
Date :Sabtu, 09 Mei 2015
With 0comments
Tag :

Download WWE 2K15-Black Box

| Minggu, 03 Mei 2015
Baca selengkapnya »
WWE 2K15-Black Box - www.blackboxrepack.com
Developer:Yuke’s
Publisher:2K Sports
Genre: Sports
Platform:PC
Release Date:02 May 2015
Language:English
Media Size:8.33 GB
Suggested system requirements:Intel Core 2 Duo E6600 2.4 GHz/AMD Athlon 64 X2 5400+ 2.8 GHz, 4 GB RAM, 1 GB GeForce GTX 450/Radeon HD 5770 or better, 22 GB HDD, Windows 7/8 64-bit

Screen Shot
WWE 2K15-Black Box


Download Link

Download WWE 2K15-Black Box

Posted by : Unknown
Date :Minggu, 03 Mei 2015
With 0comments
Tag :

Cara mendapatkan Uang melalui AdeHxa

| Senin, 27 April 2015
Baca selengkapnya »


Hallo sobat kali ini saya akan berbagi cara mendapatkan uang melalui adHexa langsung aja

Pertama daftar ke adHexa
Jika sudah , silahkan anda klik SignUp atau bisa klik Sign Up untuk mendaftar di adHexa tersebut

Setelah mengklik Sign up maka akan muncul form pendafataran



Selanjutnya buka email anda dan klik link email masuk dari pihak adHexa untuk konfirmasi akun anda .
lalu lakukan login ke akun adhexa anda

setelah login ke dalam akun adHexa anda klik ad tags untuk memilih ukuran iklan yang akan di pasang. catatan: dalam satu blog tidak boleh memasang lebih dari 3 iklan.

lalu copy iklan yang akan di pasang pada blog anda.

Selamat iklan adHexa anda sudah selesai lalu bisa diliahat penghasilannya
semoga berguna .





Cara mendapatkan Uang melalui AdeHxa

Posted by : Unknown
Date :Senin, 27 April 2015
With 0comments
Tag :

Assassin’s Creed Chronicles: China [Black Box]

| Jumat, 24 April 2015
Baca selengkapnya »
Assassin's Creed Chronicles: China-Black Box - www.blackboxrepack.com
Developer:Climax
Publisher:Ubisoft
Genre: Action
Platform:PC
Release Date:21 April 2015
Language:English
Media Size:1.04 GB
Suggested system requirements:Intel Core 2 Duo E8200 2.6 GHz/AMD Athlon II X2 240 2.8 GHz, 2 GB RAM, GeForce GTS 450/Radeon HD 5770 or better, 4 GB HDD, Windows 7(SP1)/8/8.1


Screen Shot
Assassin's Creed Chronicles: China-Black Box

Assassin's Creed Chronicles: China-Black Box

Download link
Link 1 (click here)
Link 2 (Click here)

Password:www.blackboxrepack.com

Assassin’s Creed Chronicles: China [Black Box]

Posted by : Unknown
Date :Jumat, 24 April 2015
With 0comments
Tag :

Mortal Kombat X [Black Box]

| Kamis, 23 April 2015
Baca selengkapnya »
Mortal Kombat X-Black Box - www.blackboxrepack.com
Developer:NetherRealm Studios
Publisher:Warner Bros Interactive Entertainment
Genre: Fighting
Platform:PC
Release Date:16 April 2015
Language:English
Media Size:18 GB
Suggested system requirements:Intel Core i5-750 2.67 GHz/AMD Phenom II 965 3.4 GHz, 3 GB RAM, 1 GB GeForce GTX 460/Radeon HD 5850 or better, 25 GB HDD, Windows Vista/7/8 64-bit
Download   Link: Click here
Or Click here
Password:www.blackboxrepack.com
Screen Shot
Mortal Kombat X-Black Box

Mortal Kombat X-Black Box

Mortal Kombat X [Black Box]

Posted by : Unknown
Date :Kamis, 23 April 2015
With 0comments
Tag :

Download The Elder Scrolls V Skyrim Full version

| Selasa, 21 April 2015
Baca selengkapnya »
The Elder Scrolls V Skyrim Dragonborn Free Download Full Version Games

Minimum System Requirements To Play: 
-Operating system: Windows Xp/Vista/7
-Processor: Intel Dual Core 2.0Ghz
-RAM: 2GB Video Card: 512MB
-Sound System: Compatible for directX V9.0c
-Hard Disk Space: 6GB free.


Download Link
Link 1
Link 2

Download The Elder Scrolls V Skyrim Full version

Posted by : Unknown
Date :Selasa, 21 April 2015
With 0comments
Tag :

Makalah Pengaruh Kebakaran Hutan Terhadap Global Warming

|
Baca selengkapnya »
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Kebakaran hutan dapat didefinisikan sebagai sebuah kebakaran yang terjadi di alam liar, tetapi juga dapat memusnahkan rumah-rumah dan lahan pertanian disekitarnya. Kebakaran hutan sangat rawan terjadi ketika musim kemarau.
Adapun beberapa penyebab terjadinya kebakaran hutan antara lain: Pembakaran lahan yang tidak terkendali, kurangnya penegakan hukum terhadap perusahaan yang melanggar peraturan pembukaan lahan, aktivitas vulkanisme, dan kecerobohan manusia.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa penyebab kebakaran hutan?
2.      Apa hubungan kebakaran hutan dengan pemanasan global?
3.      Mengapa kebakaran hutan bisa menyebabakan pemanasan global?
4.      Bagaimana dampak kebakaran hutan?
5.      Bagaimana solusi mengatasi kebakaran hutan dan pemanasan global?
1.3  Tujuan
1.      Untuk mengetahui apa penyebab kebakaran hutan.
2.      Untuk mengetahui apa hubungan kebakaran hutan dengan pemanasan global.
3.      Untuk mengetahui mengapa kebakaran hutan bisa menyebabkan pemanasan global.
4.      Untuk mengetahui bagaimana dampak kebakaran hutan.
5.      Untuk mengetahui bagaimana solusi mengatasi kebakaran hutan dan pemanasan global.
1.4  Manfaat
1.      Dapat mengtahui apa penyebab kebakaran hutan.
2.      Dapat mengetahui apa hubungan kebakaran hutan dengan pemanasan global.
3.      Dapat mengetahui mengapa kebakaran hutan bisa menyebabkan pemanasan global.
4.      Dapat mengetahui bagaimana dampak kebakaran hutan.
5.      Dapat mengetahui bagaimana solusi mengatasi kebakaran hutan dan pemanasan global.


BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Penyebab Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan (kebakaran vegetasi, atau kebakaran semak), adalah sebuah kebakaran yang terjadi di alam liar, tetapi juga dapat memusnahkan rumah-rumah dan lahan pertanian disekitarnya. Penyebab umum termasuk petir, kecerobohan manusia, dan pembakaran.
Kebakaran hutan dalam bahasa Inggris berarti "api liar" yang berasal dari sebuah sinonim dari Api Yunani, sebuah bahan seperti-napalm yang digunakan di Eropa Pertengahan sebagai senjata maritime. Musim kemarau dan pencegahan kebakaran hutan kecil adalah penyebab utama kebakaran hutan besar. Namun, sebab utama dari kebakaran hutan adalah pembukaan lahan yang meliputi:
a.       Pembakaran lahan yang tidak terkendali sehingga merembet ke lahan lain
Pembukaan lahan tersebut dilaksanakan baik oleh masyarakat maupun perusahaan. Namun bila pembukaan lahan dilaksanakan dengan pembakaran dalam skala besar, kebakaran tersebut sulit terkendali. Pembukaan lahan dilaksanakan untuk usaha perkebunan, HTI, pertanian lahan kering, sonor dan mencari ikan. pembukaan lahan yang paling berbahaya adalah di daerah rawa/gambut.
b.      Penggunaan lahan yang menjadikan lahan rawan kebakaran, misalnya di lahan bekas HPH (Hak Penguasaan Hutan) dan di daerah yang beralang-alang.
c.       Dalam beberapa kasus, penduduk lokal juga melakukan pembakaran untuk memprotes pengambil-alihan lahan mereka oleh perusahaan kelapa sawit.
d.      Kurangnya penegakan hukum terhadap perusahaan yang melanggar peraturan pembukaan lahan.
e.       Tingkat pendapatan masyarakat yang relatif rendah, sehingga terpaksa memilih jalan alternatif yang mudah, murah dan cepat untuk pembukaan lahan.
f.       Aktivitas vulkanis seperti terkena aliran lahar atau awan panas dari letusan gunung berapi.
g.      Kecerobohan manusia antara lain membuang puntung rokok secara sembarangan dan tanpa mematikan apinya terlebih dahulu.

2.2  Hubungan Kebakaran Hutan Dengan Pemanasan Global
Kebakaran hutan itu  menghasilkan gas CO2 yang kemudian akan terangkat ke atmosfer bumi, nah di atmosfer bumi itu, CO2 akan memerangkap panas radiasi matahari, dimana panas dari matahari ini malah akan di pantulkan kembali ke bumi sehingga bumi menajdi panas suhunya.
Juga pemanasan global menyebabkan kebakaran hutan.
pemanasan global meningkatkan suhu rata2 udara, laut dan daratan. hutan menjadi kering dan kemudian terbakar oleh udara yg panas.
2.3  Kebakaran Hutan Bisa Menyebabkan Pemanasan Global
Sebenarnya tidak hanya hutan, tapi semua bahan organik mengandung karbon tersimpan.jumlah karbon tersimpan pada bahan organik rata2 berkisar 46 % berat keringnya. jadi kalo ada sebatang pohon dengan diameter 45 cm, dihitung biomassanya sesuai dengan volume dan berat jenis, maka dapat diperkirakan biomassanya sekitar 25879 kg. klo pohon ini terbakar maka akan terlepas karbon ke udara bebas sekitar 10 ton karbon.
Kasus yang berbeda bila terjadi kebakaran pada lahan gambut. Lahan gambut merupakan suatu ekosistem lahan basah yang dibentuk oleh adanya penimbunan/akumulasi bahan organik di lantai hutan yang berasal dari reruntuhan vegetasi di atasnya dalam kurun waktu lama. Akumulasi ini terjadi karena lambatnya laju dekomposisi dibandingkan dengan laju penimbunan bahan organic di lantai hutan yang basah/tergenang tersebut. Seperti gambut tropis lainnya, gambut di Indonesia dibentuk oleh akumulasi residu vegetasi tropis yang kaya akan kandungan lignin dan nitrogen. Karena lambatnya proses dekomposisi, di ekosistem rawa gambut masih dapat dijumpai batang, cabang dan akar besar.
Secara global lahan gambut menyimpan sekitar 329 - 525 giga ton (Gt) karbon atau 15-35 % dari total karbon terestris. Sekitar 86 % (455 Gt) dari Karbon di lahan gambut tersebut tersimpan di daerah temperate (Kanada dan Rusia) sedangkan sisanya sekitar 14 % (70 Gt) terdapat di daerah tropis. (Murdiyarso et al, 2004). Cadangan karbon yang besar ini pulalah yang menyebabkan tinggginya jumlah karbon yang dilepaskan ke atmosfer ketika lahan gambut di Indonesia terbakar pada tahun 1997, yang berkisar antara 0,81-2,57 Gt (Page, 2002). Sementara itu, pendugaan emisi yang dilakukan di lahan gambut di sekitar Taman Nasional Berbak, Sumatera menunjukan angka sebesar 7 juta ton karbon (Murdiyarso et al., 2004). Dengan demikian, gambut memiliki peran yang cukup besar sebagai penjaga iklim global. Apabila gambut tersebut terbakar atau mengalami kerusakan, materi ini akan mengeluarkan gas terutama CO2, N2O dan CH4 ke udara dan siap menjadi perubah iklim dunia.
Intinya, setiap aktivitas pembakaran akan melepaskan karbon ke udara. demikian juga dengan pembakaran sampah rumah tangga, pembakaran bbm untuk rumah tangga, industri, mesin, kendaraan, dll juga akan menyumbang karbon ke udara. dan menambah jumlah gas rumah kaca yang pada akhirnya memicu percepatan pemanasan global.
Pemanasan global terjadi ketika ada konsentrasi gas-gas tertentu yang dikenal dengan gas rumah kaca, yg terus bertambah di udara, hal tersebut disebabkan oleh tindakan manusia, kegiatan industri, khususnya CO2 dan chlorofluorocarbon. Yang terutama adalah karbon dioksida, yang umumnya dihasilkan oleh penggunaan batubara, minyak bumi, gas dan penggundulan hutan serta pembakaran hutan.
Asam nitrat dihasilkan oleh kendaraan dan emisi industri, sedangkan emisi metan disebabkan oleh aktivitas industri dan pertanian. Chlorofluorocarbon CFCs merusak lapisan ozon seperti juga gas rumah kaca menyebabkan pemanasan global, tetapi sekarang dihapus dalam Protokol Montreal. Karbon dioksida, chlorofluorocarbon, metan, asam nitrat adalah gas-gas polutif yang terakumulasi di udara dan menyaring banyak panas dari matahari. Sementara lautan dan vegetasi menangkap banyak CO2, kemampuannya untuk menjadi “atap” sekarang berlebihan akibat emisi. Ini berarti bahwa setiap tahun, jumlah akumulatif dari gas rumah kaca yang berada di udara bertambah dan itu berarti mempercepat pemanasan global.
Sepanjang seratus tahun ini konsumsi energi dunia bertambah secara spektakuler. Sekitar 70% energi dipakai oleh negara-negara maju; dan 78% dari energi tersebut berasal dari bahan bakar fosil. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan yang mengakibatkan sejumlah wilayah terkuras habis dan yang lainnya mereguk keuntungan. Sementara itu, jumlah dana untuk pemanfaatan energi yang tak dapat habis (matahari, angin, biogas, air, khususnya hidro mini dan makro), yang dapat mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, baik di negara maju maupun miskin tetaplah rendah, dalam perbandingan dengan bantuan keuangan dan investasi yang dialokasikan untuk bahan bakar fosil dan energi nuklir.
Penggundulan hutan yang mengurangi penyerapan karbon oleh pohon, menyebabkan emisi karbon bertambah sebesar 20%, dan mengubah iklim mikro lokal dan siklus hidrologis, sehingga mempengaruhi kesuburan tanah.
2.4  Dampak Kebakaran Hutan
Dampak yang ditimbulkan kebakaran hutan ternyata sangat kompleks. Kebakaran hutan tidak hanya berdampak terhadap ekologi dan mengakibatkan kerusakan lingkungan saja. Namun dampak dari kebakaran hutan ternyata mencakup bidang-bidang lain.
Menurut Rully Syumanda (2003), menyebutkan ada 4 aspek yang terindikasi sebagai dampak dari kebakaran hutan. Keempat dampak tersebut mencakup dampak terhadap kehidupan sosial, budaya, dan ekonomi, dampak terhadap ekologis dan kerusakan lingkungan, dampak terhadap hubungan antar negara, serta dampak terhadap perhubungan dan pariwisata.
a.       Dampak Terhadap Sosial, Budaya, dan Ekonomi.
Kebakaran hutan memberikan dampak yang signifikan terhadap kehidupan sosial, budaya, dan ekonomi yang diantaranya meliputi:
1.      Terganggunya aktivitas sehari-hari; Asap yang diakibatkan oleh kebakaran hutan secara otomatis mengganggu aktivitas manusia sehari-hari, apalagi bagi yang aktivitasnya dilakukan di luar ruangan.
2.      Menurunnya produktivitas; Terganggunya aktivitas manusia akibat kebakaran hutan dapat mempengaruhi produktivitas dan penghasilan.
3.      Hilangnya sejumlah mata pencaharian masyarakat di dan sekitar hutan; Selain itu, bagi masyarakat yang menggantungkan hidup dari mengolah hasil hutan, dengan terbakarnya hutan berarti hilang pula area kerja (mata pencarian).
4.      Meningkatnya hama; Kebakaran hutan akan memusnahkan sebagian spesies dan merusak kesimbangan alam sehingga spesies-spesies yang berpotensi menjadi hama tidak terkontrol. Selain itu, terbakarnya hutan akan membuat sebagian binatang kehilangan habitat yang kemudian memaksa mereka untuk keluar dari hutan dan menjadi hama seperti gajahmonyet, dan binatang lain.
5.      Terganggunya kesehatan; Kebakaran hutan berakibat pada pencemaran udara oleh debu, gas SOx, NOx, COx, dan lain-lain dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan manusia, antara lain infeksi saluran pernafasan, sesak nafas, iritasi kulit, iritasi mata, dan lain-lain.
6.      Tersedotnya anggaran negara; Setiap tahunnya diperlukan biaya yang besar untuk menangani (menghentikan) kebakaran hutan. Pun untuk merehabilitasi hutan yang terbakar serta berbagai dampak lain semisal kesehatan masyarakat dan bencana alam yang diambilkan dari kas negara.
7.      Menurunnya devisa negara. Hutan telah menjadi salah satu sumber devisa negara baik dari kayu maupun produk-produk non kayu lainnya, termasuk pariwisata. Dengan terbakarnya hutan sumber devisa akan musnah. Selain itu, menurunnya produktivitas akibat kebakaran hutan pun pada akhirnya berpengaruh pada devisa negara.
b.      Dampak Terhadap Ekologis dan Kerusakan Lingkungan.
Kebakaran hutan memberikan dampak langsung terhadap ekologi dan lingkungan yang diantaranya adalah:
1.      Hilangnya sejumlah spesies; selain membakar aneka flora, kebakaran hutan juga mengancam kelangsungan hidup sejumlah binatang. Bebrabagai spesies endemik (tumbuhan maupun hewan) terancam punah akibat kebakaran hutan.
2.      Erosi; Hutan dengan tanamannya berfungsi sebagai penahan erosi. Ketika tanaman musnah akibat kebakaran hutan akan menyisakan lahan hutan yang mudah terkena erosi baik oleh air hujan bahkan angin sekalipun.
3.      Alih fungsi hutan; Kawasan hutan yang terbakar membutuhkan waktu yang lama untuk kembali menjadi hutan. Bahkan sering kali hutan mengalami perubahan peruntukan menjadi perkebunan atau padang ilalang.
4.      Penurunan kualitas air; Salah satu fungsi ekologis hutan adalah dalam daur hidrologis. Terbakarnya hutan memberikan dampak hilangnya kemampuan hutan menyerap dan menyimpan air hujan.
5.      Pemanasan global; Kebakaran hutan menghasilkan asap dan gas CO2 dan gas lainnya. Selain itu, dengan terbakarnya hutan akan menurunkan kemampuan hutan sebagai penyimpan karbon. Keduanya berpengaruh besar pada perubahan iklim dan pemansan global.
6.      Sendimentasi sungai; Debu dan sisa pembakaran yang terbawa erosi akan mengendap di sungaidan menimbulkan pendangkalan.
7.      Meningkatnya bencana alam; Terganggunya fungsi ekologi hutan akibat kebakaran hutan membuat intensitas bencana alam (banjir, tanah longsor, dan kekeringan) meningkat.
c.       Dampak Terhadap Hubungan Antar Negara.
Asap hasil kebakaran hutan menjadi masalah serius bukan hanya di daerah sekitar hutan saja. Asap terbawa angin hingga ke daerah lain bahkan mencapai berbagai negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam.
d.      Dampak Terhadap Perhubungan dan Pariwisata.
Kebakaran hutan pun berdampak pada pariwisata baik secara langsung ataupun tidak. Dampaknya seperti ditutupnya obyek wisata hutan dan berbagai sarana pendukungnya, terganggunya transportasi, terutama transportasi udara. Kesemunya berakibat pada penurunan tingkat wisatawan secara nasional.
Mengingat sedemikian kompleknya dampak yang diakibatkan oleh kebakaran hutan sudah selayaknya kita semua mewaspadai. Sekalipun tinggal jauh dari hutan, menumbuhkan kesadaran akan bahaya kebakaran hutan mungkin salah satunya.
Pemanasan global mengakibatkan dampak yang luas dan serius bagi lingkungan bio-geofisik (seperti pelelehan es di kutub, kenaikan muka air laut, perluasan gurun pasir, peningkatan hujan dan banjir, perubahan iklim, punahnya flora dan fauna tertentu, migrasi fauna dan hama penyakit, dsb). Sedangkan dampak bagi aktivitas sosial-ekonomi masyarakat meliputi : (a) gangguan terhadap fungsi kawasan pesisir dan kota pantai, (b) gangguan terhadap fungsi prasarana dan sarana seperti jaringan jalan, pelabuhan dan bandara (c) gangguan terhadap permukiman penduduk, (d) pengurangan produktivitas lahan pertanian, (e) peningkatan resiko kanker dan wabah penyakit, dsb). Dalam makalah ini, fokus diberikan pada antisipasi terhadap dua dampak pemanasan global, yakni : kenaikan muka air laut (sea level rise) dan banjir.
e.       Dampak-dampak lainnya :
1.       Musnahnya berbagai jenis keanekragaman hayati
2.       Meningkatnya frekuensi dan intensitas hujan badai, angin topan, dan banjir
3.      Mencairnya es dan glasier di kutub
4.      Meningkatnya jumlah tanah kering yang potensial menjadi gurun karena kekeringan yang berkepanjangan
5.      Kenaikan permukaan laut hingga menyebabkan banjir yang luas. Pada tahun 2100 diperkirakan permukaan air laut naik hingga 15 - 95 cm.
6.      Kenaikan suhu air laut menyebabkan terjadinya pemutihan karang (coral bleaching) dan kerusakan terumbu karang di seluruh dunia
7.      Meningkatnya frekuensi kebakaran hutan
8.      Menyebarnya penyakit-penyakit tropis, seperti malaria, ke daerah-daerah baru karena bertambahnya populasi serangga (nyamuk)
9.      Daerah-daerah tertentu menjadi padat dan sesak karena terjadi arus pengungsian

2.5  Solusi Mengatasi Kebakaran Hutan dan Pemanasan Global
Cara Mencegah Kebakaran Hutan
1)      Mapping : pembuatan peta kerawanan hutan di wilayah teritorialnya masing-masing. Fungsi ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, namun yang lazim digunakan adalah 3 cara berikut:
a.       pemetaan daerah rawan yang dibuat berdasarkan hasil olah data dari masa lalu maupun hasil prediksi
b.      pemetaan daerah rawan yang dibuat seiring dengan adanya survai desa (Partisipatory Rural Appraisal)
c.       pemetaan daerah rawan dengan menggunakan Global Positioning System atau citra satelit
2)      Informasi : penyediaan sistem informasi kebakaran hutan.
Hal ini bisa dilakukan dengan pembuatan sistem deteksi dini (early warning system) di setiap tingkat. Deteksi dini dapat dilaksanakan dengan 2 cara berikut :
a.       analisis kondisi ekologis, sosial, dan ekonomi suatu wilayah
b.      pengolahan data hasil pengintaian petugas
3)      Sosialisasi : pengadaan penyuluhan, pembinaan dan pelatihan kepada masyarakat. Penyuluhan dimaksudkan agar menginformasikan kepada masyarakat di setiap wilayah mengenai bahaya dan dampak, serta peran aktivitas manusia yang seringkali memicu dan menyebabkan kebakaran hutan.
Penyuluhan juga bisa menginformasikan kepada masayarakat mengenai daerah mana saja yang rawan terhadap kebakaran dan upaya pencegahannya.
Pembinaan merupakan kegiatan yang mengajak masyarakat untuk dapat meminimalkan intensitas terjadinya kebakaran hutan.
Sementara, pelatihan bertujuan untuk mempersiapkan masyarakat, khususnya yang tinggal di sekitar wilayah rawan kebakaran hutan,untuk melakukan tindakan awal dalam merespon kebakaran hutan.
4)      Standardisasi : pembuatan dan penggunaan SOP (Standard Operating Procedure)
Untuk memudahkan tercapainya pelaksanaan program pencegahan kebakaran hutan maupun efektivitas dalam penanganan kebakaran hutan, diperlukan standar yang baku dalam berbagai hal berikut :
a.       Metode pelaporan
Untuk menjamin adanya konsistensi dan keberlanjutan data yang masuk, khususnya data yang berkaitan dengan kebakaran hutan, harus diterapkan sistem pelaporan yang sederhana dan mudah dimengerti masyarakat. Ketika data yang masuk sudah lancar, diperlukan analisis yang tepat sehingga bisa dijadikan sebuah dasar untuk kebijakan yang tepat.
b.      Peralatan
Standar minimal peralatan yang harus dimiliki oleh setiap daerah harus bisa diterapkan oleh pemerintah, meskipun standar ini bisa disesuaikan kembali sehubungan dengan potensi terjadinya kebakaran hutan, fasilitas pendukung, dan sumber daya manusia yang tersedia di daerah.
c.       Metode Pelatihan untuk Penanganan Kebakaran Hutan
Standardisasi ini perlu dilakukan untuk membentuk petugas penanganan kebakaran yang efisien dan efektif dalam mencegah maupun menangani kebakaran hutan yang terjadi. Adanya standardisasi ini akan memudahkan petugas penanganan kebakaran untuk segera mengambil inisiatif yang tepat dan jelas ketika terjadi kasus kebakaran hutan
5)      Supervisi : pemantauan dan pengawasan kepada pihak-pihak yang berkaitan langsung dengan hutan. Pemantauan adalah kegiatan untuk mendeteksi kemungkinan terjadinya perusakan lingkungan, sedangkan pengawasan adalah tindak lanjut dari hasil analisis pemantauan. Jadi, pemantauan berkaitan langsung dengan penyediaan data,kemudian pengawasan merupakan respon dari hasil olah data tersebut. Pemantauan, menurut kementerian lingkungan hidup, dibagi menjadi empat, yaitu :
a)      Pemantauan terbuka : Pemantauan dengan cara mengamati langsung objek yang diamati. Contoh : patroli hutan
b)      Pemantauan tertutup (intelejen): Pemantauan yang dilakukan dengan cara penyelidikan yang hanya diketahui oleh aparat tertentu.
c)      Pemantauan pasif : Pemantauan yang dilakukan berdasarkan dokumen, laporan, dan keterangan dari data-data sekunder, termasuk laporan pemantauan tertutup.
d)     Pemantauan aktif Pemantauan dengan cara memeriksa langsung dan menghimpun data di lapangan secara primer. Contohnya : melakukan survei ke daerah-daerah rawan kebakaran hutan. Sedangkan, pengawasan dapat dilihat melalui 2 pendekatan, yaitu :
e)      Preventif : kegiatan pengawasan untuk pencegahan sebelum terjadinya perusakan lingkungan (pembakaran hutan). Contohnya : pengawasan untuk menentukan status ketika akan terjadi kebakaran hutan
f)       Represif : kegiatan pengawasan yang bertujuan untuk menanggulangi perusakan yang sedang terjadi atau telah terjadi serta akibat-akibatnya sesudah terjadinya kerusakan lingkungan.
Untuk mendukung keberhasilan, upaya pencegahan yang sudah dikemukakan diatas, diperlukan berbagai pengembangan fasilitas pendukung yang meliputi :
1.      Pengembangan dan sosialisasi hasil pemetaan kawasan rawan kebakaran hutan
Hasil pemetaan sebisa mungkin dibuat sampai sedetail mungkin dan disebarkan pada berbagai instansi terkait sehingga bisa digunakan sebagai pedoman kegiatan institusi yang berkepentingan di setiap unit kawasan atau daerah.
2.      Pengembangan organisasi penyelenggara Pencegahan Kebakaran Hutan
Pencegahan Kebakaran Hutan perlu dilakukan secara terpadu antar sektor, tingkatan dan daerah. Peran serta masyarakat menjadi kunci dari keberhasilan upaya pencegahan ini. Sementara itu, aparatur pemerintah, militer dan kepolisian, serta kalangan swasta perlu menyediakan fasilitas yang memadai untuk memungkinkan terselenggaranya Pencegahan Kebakaran Hutan secara efisien dan efektif.
3.      Pengembangan sistem komunikasi
Sistem komunikasi perlu dikembangkan seoptimal mungkin sehingga koordinasi antar tingkatan (daerah sampai pusat) maupun antar daerah bisa berjalan cepat. Hal ini akan mendukung kelancaran early warning system, transfer data, dan sosialisasi kebijakan yangberkaitan dengan kebakaran hutan.
Cara mencegah Pemanasan Global
1.      Tanam Pohon
Satu pohon berukuran agak besar dapat menyerap 6 kg CO2 per tahunnya. Dalam seluruh masa hidupnya, satu batang pohon dapat menyerap 1 ton CO2. United Nations Environment Programme (UNEP) melaporkan bahwa pembabatan hutan menyumbang 20% emisi gas rumah kaca. Seperti kita ketahui, pohon menyerap karbon yang ada dalam atmosfer. Bila mereka ditebang atau dibakar, karbon yang pernah mereka serap sebagian besar justru akan dilepaskan kembali ke atmosfer. Maka, pikir seribu kali sebelum menebang pohon di sekitar Anda. Pembabatan hutan juga berkaitan dengan peternakan. Tahukah Anda area hutan hujan seukuran 1 lapangan sepak bola setiap menitnya ditebang untuk lahan merumput ternak? Bila Anda berubah menjadi seorang vegetarian, Anda dapat menyelamatkan 1 ha pohon per tahunnya.
2.      Bepergian yang Ramah Lingkungan
Cobalah untuk berjalan kaki, menggunakan telekonferensi untuk rapat, atau pergi bersama-sama dalam satu mobil. Bila memungkinkan, gunakan kendaraan yang menggunakan bahan bakar alternatif. Setiap 1 liter bahan bakar fosil yang dibakar dalam mesin mobil menyumbang 2,5 kg CO2. Bila jaraknya dekat dan tidak terburu waktu, anda bisa memilih kereta api daripada pesawat. Menurut IPCC, bepergian dengan pesawat menyumbang 3-5% gas rumah kaca.
3.      Kurangi Belanja
Industri menyumbang 20% gas emisi rumah kaca dunia dan kebanyakan berasal dari penggunaan bahan bakar fosil. Jenis industri yang membutuhkan banyak bahan bakar fosil sebagai contohnya besi, baja, bahan-bahan kimia, pupuk, semen, gelas, keramik, dan kertas. Oleh karena itu, jangan cepat membuang barang, lalu membeli yang baru. Setiap proses produksi barang menyumbang CO2.
4.      Beli Makanan Organik
Tanah organik menangkap dan menyimpan CO2 lebih besar dari pertanian konvensional. The Soil Association menambahkan bahwa produksi secara organik dapat mengurangi 26% CO2 yang disumbang oleh pertanian.
5.      Gunakan Lampu Hemat Energi
Bila Anda mengganti 1 lampu di rumah Anda dengan lampu hemat energi, Anda dapat menghemat 400 kg CO2 dan lampu hemat energi 10 kali lebih tahan lama daripada lampu pijar biasa.
6.      Gunakan Kipas Angin
AC yang menggunakan daya 1.000 Watt menyumbang 650 gr CO2 per jamnya. Karena itu, mungkin Anda bisa mencoba menggunakan kipas angin.
7.      Jemur Pakaian Anda di bawah Sinar Matahari
Bila Anda menggunakan alat pengering, Anda mengeluarkan 3 kg CO2. Menjemur pakaian secara alami jauh lebih baik: pakaian Anda lebih awet dan energi yang dipakai tidak menyebabkan polusi udara.
8.      Daur Ulang Sampah Organik
Tempat Pembuangan Sampah (TPA) menyumbang 3% emisi gas rumah kaca melalui metana yang dilepaskan saat proses pembusukan sampah. Dengan membuat pupuk kompos dari sampah organik (misal dari sisa makanan, kertas, daun-daunan) untuk kebun Anda, Anda bisa membantu mengurangi masalah ini!
9.      Pisahkan Sampah Kertas, Plastik, dan Kaleng agar Dapat Didaur Ulang
Mendaur ulang aluminium dapat menghemat 90% energi yang dibutuhkan untuk memproduksi kaleng aluminium yang baru – menghemat 9 kg CO2 per kilogram aluminium! Untuk 1 kg plastik yang didaur ulang, Anda menghemat 1,5 kg CO2, untuk 1 kg kertas yang didaur ulang, Anda menghemat 900 kg CO2.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Pemanasan global telah menjadi permasalahan yang menjadi sorotan utama umat manusia. Fenomena ini bukan lain diakibatkan oleh perbuatan manusia sendiri dan dampaknya diderita oleh manusia itu juga. Untuk mengatasi pemanasan global diperlukan usaha yang sangat keras karena hampir mustahil untuk diselesaikan saat ini. Pemanasan global memang sulit diatasi, namun kita bisa mengurangi efeknya.Penangguangan hal ini adalah kesadaran kita terhadap kehidupan bumi di masa depan. Apabila kita telah menanamkan kecintaan terhadap bumi ini maka pmanasan global hanyalah sejarah kelam yang pernah menimpa bumi ini.
3.2 Saran
Kehidupan ini berawal dari kehidupan di bumi jauh sebelum makhluk hidup ada. Maka dari itu untuk menjaga dan melestarikan bumi ini harus beberapa dekade kah kita memikirkannya. Sampai pada satu sisi dimana bumi ini telah tua dan memohon agar kita menjaga serta melstarikannya. Marilah kita bergotong royang untuk menyelematkan bumi yang telah memberikan kita kehidupan yang sempurna ini. Stop global warming.



BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Endah, Alam. 2011. Dampak Kebakaran Hutan. http://alamendah.org/2011/08/27/dampak-kebakaran-hutan/.Diakses pada tanggal 19 April 2015.

Imran. 2012. MAKALAHHUBUNGAN ANTARA KEBAKARAN HUTAN DAN PEMANASAN GLOBAL. http://andyimran.blogspot.com/2014/05/makalah-hubungan-antara-kebakaran-hutan.html. Diakses pada tanggal 19 April 2015.

Qosim, Nanang. 2012. MAKALAH KEBAKARAN HUTAN. http://nanangq22.blogspot.com/2012/11/makalah-kebakaran-hutan.html. Diakses pada tanggal 19 April 2015.


Makalah Pengaruh Kebakaran Hutan Terhadap Global Warming

Posted by : Unknown
Date :
With 0comments
Tag :
Prev
▲Top▲